PONTIANAK - Mawar (13) - bukan nama
sebenarnya - pelajar kelas satu SMP lari dari rumah karena tak tahan
dengan perilaku bejat ayah angkatnya. Dalam seminggu ayah angkatnya, SD
memerkosa bisa sampai lima kali dalam waktu dua tahun terakhir ini. (Baca berita terkait: Pengakuan Mawar)
Aparat kepolisian Polresta Pontianak sudah menangkap SD dan menjadikannya tersangka. Mawar sendiri saat ini dilindungi oleh Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN).
Mawar mengaku SD pernah melontarkan kata maaf. Tapi ternyata perlakuan serupa masih diterimanya. "Minta maaf dan mau tobat dak lama gitu lagi. Terakhir dilakukannya pada 4 Februari. Saya sudah tak tahan lagi, makanya pada 10 Februari, saya pergi ke tempat teman, tak mau pulang," ujarnya.
Ketua Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Kalbar Devi Tiomana mengatakan korban adalah anak angkat yang diambil dari Kabupaten Bengkayang. Dalam kasus ini, lanjut Devi, ada persekongkolan jahat antara suami dan istri, dibuktikan dengan sang istri yang memberikan jamu.
Aparat kepolisian Polresta Pontianak sudah menangkap SD dan menjadikannya tersangka. Mawar sendiri saat ini dilindungi oleh Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN).
Mawar mengaku SD pernah melontarkan kata maaf. Tapi ternyata perlakuan serupa masih diterimanya. "Minta maaf dan mau tobat dak lama gitu lagi. Terakhir dilakukannya pada 4 Februari. Saya sudah tak tahan lagi, makanya pada 10 Februari, saya pergi ke tempat teman, tak mau pulang," ujarnya.
Ketua Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Kalbar Devi Tiomana mengatakan korban adalah anak angkat yang diambil dari Kabupaten Bengkayang. Dalam kasus ini, lanjut Devi, ada persekongkolan jahat antara suami dan istri, dibuktikan dengan sang istri yang memberikan jamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar