Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Amoy Semudun Digenjot Tukang Besi

Pelaku Tunjukkan "Burung" ke Korban

Amoy Semudun Digenjot Tukang Besi
Tersangka berinisial Ds ketika dimintai keterangannya di Mapolsek Sungai Kunyit, Selasa (16/2). (FOT
 
Mempawah. Ds, 53 warga RT 02 RW 04 Desa Semudun terpaksa berurusan dengan polisi. Pasalnya, pria yang berprofesi sebagai tukang besi ini diduga telah memerkosa alias ”menggenjot” seorang amoy sebut saja Bunga, 26, yang juga tetangganya, Senin (15/2) sekitar pukul 15. 45 di rumah korban.

Kini, pelaku diamankan di balik jeruji besi Mapolsek Sungai Kunyit.

Menurut keterangan ayah korban, Bong Muk Kiun, 50, ditemui kemarin siang di Desa Semudun, perlakuan tidak senonoh yang dilakukan Ds ketika ia ketangkap basah olehnya.

Ketika itu, Ds secara diam-diam masuk ke rumah bunga. Pada saat itu, Bunga sedang menonton televisi di ruang tamu rumahnya.

Ds tak menyangka kalau di rumah Bunga ada Bong Muk Kiun yang sedang makan di dapur. Lantas secara paksa menarik tangan Bunga ke dalam salah satu kamar di rumah tersebut.

Bahkan, sebelum menarik tangan Bunga, Ds sempat membuka celananya dan memperlihatkan “burung” alias kemaluannya kepada korban. Setelah sampai di dalam kamar, Ds dengan paksa pula mendorong tubuh Bunga ke atas ranjang tidurnya.

Rupanya dorongan tubuh Bunga yang jatuh ke tempat tidur itu menimbulkan suara keras hingga mengejutkan Bong Muk Kiun yang sedang asyik  makan.

Takut terjadi sesuatu yang menimpa anak sulungnya itu, dengan suara lantang Bong Muk Kiun yang sedang berada di dapur menanyakan kepada anaknya apa yang sedang terjadi. Diapun  melangkah menuju ke kamar paling ujung dari tiga kamar yang ada di rumah itu.

Sesampainya di dalam kamar tersebut, Bong Muk Kiun mendapatkan anaknya dalam keadaan terbaring di atas ranjang. Bunga menyebut-nyebut nama Ds dalam bahasa ibu masyarakat Tionghoa.

“Ketika mendengar suara benda jatuh, saya langsung menanyakannya apa yang terjadi dan beranjak dari dapur menuju ke kamar itu. Setelah sampai di kamar, anak saya menyebut-nyebut nama ‘sensiu-sensiu’ (paman, red) sapaan akrab korban kepada Ds,” kata Bong Muk Kiun kepada wartawan ketika ditemui di kediamannya, Selasa (16/2).

Saat itu, ayah Bunga berlari ke ruangan tamu. Dari kejauhan ia melihat Ds naik ke rumahnya yang terletak di sebelah rumah korban dengan terburu-buru. “

Bahkan, setelah saya tanyakan kepada anak saya, dia mengatakan kalau Ds mendatanginya dan membuka celana sembari menunjukkan “burung” atau kemaluannya hingga menarik tangan serta mendorong tubuhnya ke tempat tidur,” beber Bong ayah empat anak ini menirukan kata-kata Bunga.

Bukan hanya itu, Bunga mengaku kalau perbuatan tidak senonoh yang dilakukan Ds sudah berulang kali. Bagai petir di siang hari, Bong Muk Kiun dan keluarganya kaget bukan kepalang ketika mendengar pengakuan Bunga kalau dirinya telah tiga kali disetubuhi Ds.

“Meskipun anak saya itu mengalami gangguan kejiwaan, namun saya percaya atas apa yang dikatakannya. Tidak mungkin dia berbohong. Kemudian, kejadian itu saya laporkan kepada Ketua RT. Bersama Ketua RT, ibu Bunga, Eliyanti melaporkan kasus ini ke polisi. Bahkan, ketika ditangkap polisi, Ds sempat mendatangi rumah saya dan memukul jendela hingga rusak,” ungkap pria yang berprofesi sebagai pembuat peti buah jeruk ini.

Sementara itu, Ds yang ditemui wartawan di Mapolsek Sungai Kunyit membantah tudingan yang dilaporkan orang tua Bunga kepada dirinya. Ds mengaku tidak pernah mendorong dan melakukan pemaksaan terhadap Bunga. Bahkan, Ds mengatakan ketika itu dirinya tidak pernah masuk ke rumah Bunga.

“Saya bersumpah, saya hanya melihat Bunga dari jendela dan menanyakan apakah orang tuanya berada di rumah atau tidak. Bunga menjawab kalau orang tuanya tidak ada di rumah dan saya langsung pulang. Saya tidak naik ke dalam rumahnya, bagaimana bisa melakukan paksaan dan memerkosanya. Saya berani bersumpah di pekong (rumah ibadah masyarakat Tionghoa, red), kalau saya tidak pernah melakukan perbuatan itu,” kelitnya meyakinkan petugas dan wartawan.

Dikonfirmasi terkait dugaan perkosaan tersebut, Kapolres Pontianak, AKBP Andi Fairan S.Ik melalui Kapolsek Sungai Kunyit, Iptu Albert Situmorang mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan.

Sebab, kasus tersebut masih dalam proses penyidikan. Namun, saat ini tetap Ds ditahan di Mapolsek Sungai Kunyit untuk pengamanan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita masih melakukan penyidikan. Termasuk menunggu hasil visum terhadap korban. Apakah benar korban diperkosa atau tidak. Kemudian, kita juga akan melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan Ds maupun korban serta saksi lain yang melihat kejadian tersebut,” kata Situmorang. (hry)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar