Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Diajak Bekerja ke Jakarta

Kisah Residivis Insaf asal Pontianak (7)

Oleh Radiman

Kisah cinta Lalu sedang bersemi dengan Erna. Dia ingin terus dekat gadis bertubuh mungil itu.

Cinta telah menyadarkan hidup Lalu. Selama dekat dengan Erna, Lalu tidak lagi menjamah wanita malam yang selalu menjadi langganannya. Dia juga tidak pernah lagi mabuk-mabukan dengan kawan-kawannya di depan gang.

“Erna telah menyadarkan saya. Makanya, saya selalu ingat dia. Walaupun dia baby sitter, bagi saya tak menjadi persoalan. Bagi saya, Erna calon istri yang harus didapatkan,” tekad Lalu.

Diakui Lalu, dia berasal dari keluarga yang religius. Kedua orang tuanya banyak mengajarkan ilmu agama kepadanya. Sayang, orang yang telah melahirkannya itu telah lama tiada. Mungkin itulah sebabnya, hidup Lalu menjadi terombang-ambing.

“Saya akui sering berbuat dosa besar. Kalau dihitung mungkin sudah segunung. Erna selalu menyarankan saya untuk salat untuk menghapus dosa itu,” ujar Lalu.

Nasihat Erna memang didengar Lalu. Dia mulai sering melaksanakan ibadah lima waktu. Setiap kali terdengar azan, dia menghentikan kegiatannya dan pergi ke masjid. Kopiah di kepalanya sudah sering menempel.

“Saya sudah tobat lagi bang. Kali ini sepertinya tobat beneran. Soalnya, saya sudah jauh dengan kawan-kawan ngumpul,” kilah Lalu.

Ya, sekarang Lalu tidak lagi di Pontianak. Dia diajak kawannya bekerja di dekat Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Di sana dia bekerja sendirian dari Pontianak.

“Saya akui, pengaruh jelek itu banyak datang dari teman. Sekarang, teman ngumpul tak ada lagi. Jadi, saya serius tobat dan minta ampun sama Allah agar dosa diampuni,” harap Lalu.

Cuma, di tengah tobatnya itu, hatinya selalu ingat Erna. Dia ingin sekali menikahi gadis itu. Lalu sepertinya belum mampu karena pekerjaannya gajinya belum jelas. “Maklum, saya bekerja dengan kawan, dan gajinya belum menentu ni. Bila memang gajinya sudah jelas, saya segera melamar Erna,” ujar Lalu.

Inilah kisah hidup manusia. Lalu mengawali hidupnya dengan lembaran hitam. Sekarang, dia mencoba untuk berjalan lurus sesuai tuntunan agama. Dia ingin normal tanpa harus menjadi pelanggan pelacur, menegak miras, berkelahi. Dia sekarang jadi anak masjid, bekerja keras demi hidup barunya. Semoga saja Lalu menjadi manusia benar yang jadi harapan agama dan negara ini. (tamat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar