Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Cari Pacar Berduit untuk Biaya Hidup

Mengintip Pergaulan ABG Landak (2)

RENI (nama samaran) nongkrong dengan rekan-rekannya di cafe untuk membayar minuman atau makanan tidak perlu merogok koceknya. Apa yang mereka pesan telah dibayar pacarnya.

Memang pacarnya masih status pelajar, sama-sama di bangku SMA di Kabupaten Landak. Tetapi mereka banyak duitnya. Uang jajan di sekolah lebih dari cukup. “Dia suka dengan kita, ya resikonya harus keluar duit,” ujar Reni sambil menyedot jus apel di salah satu cafe di kawasan Kota Ngabang.

Diakui Reni, keuntungan berpihak padanya karena memiliki wajah cantik. Karena banyak cowok-cowok baik di sekolahnya maupun sekolah lain yang mengejar dirinya. Namun dia tak kehilangan akal untuk memilih pacar, tentunya mencari yang banyak duitnya. Maklum Reni dari kampung sekolah di kota harus ngekos. Sehingga harus pandai-pandai mengatur keuangan dari orang tuanya di kampung. “Ya, lumayan Mas, makan siang minta jamin pacar. Malam kadang di jamin lagi,” cerita Reni santai.

Reni mengaku, harus melayani pacarnya dalam hal apapun. Khususnya menemani jalan-jalan pada malam. Bahkan pacarnya minta dicium juga harus dilakukan. “Kadang minta yang lebih, ya kita turuti saja. Gak salah kok pacar sendiri, kalau ciuman atau main semi-semi kan tak masalah,” ungkap Reni malu.

Menurut gadis rambut panjang ini, gaya pacaran anak zaman sekarang harus cari sensasi. Bahkan hampir semua rekan-rekannya juga melakukan hal sama. Namun ada juga yang tidak mau ciuman dengan alasan dilarang agama. “Memang dilarang agama. Bagi saya, kayaknya kurang romantis kalau tak pegangan tangan atau ciuman dengan pacar,” ujar Reni.

Ketika asyik ngobrol, tiba-tiba dua rekan Reni izin pulang duluan. Reni sendiri dan tim kru di balik cerita tetap menahan Reni ikut pulang dengan rekannya. Alasannya, Reni belum cerita banyak atas pengalaman hidupnya. Memang saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Tanpa terasa sudah dua jam berada di cafe. Namun santai saja, karena tidak ada pengujung, penjaga cafe lagi nonton televisi berita kerusuhan di Tanjung Periuk. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar