Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Cerita Wanita Singkawang di Rangga Sentap

Melirik Kehidupan Wanita Telok Melano (5)

Wanita asal Singkawang sebut saja Bunga rekan kerja Nisa, PSK Rangga Sentap miliki keluarganya di Pontianak. Bunga pun bercerita. Dia hanya tamatan SMP saja, ketika merantau di Pontianak. Di salah satu kedai di Kota Pontianak, dia berkenalan dengan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apakah itu dari AD, AU atau AL dirahasiakan penulis, karena itu institusi yang terhormat dan ini hanya ulah oknumnya saja.

Perawakan Bunga, memiliki kulit putih, rambut panjang mengembang bawahnya macam gadis Tionghoa. Kelopak mata tak terlalu sipit dengan bola mata hitam berbinar dan bulu mata letik di tepian luarnya. Bibirnya ranum tipis dan wajah imut-imut. Sedangkan ukuran bra-nya sekitar 36B, tinggi 160 cm, lekuk pundak hingga pinggang mirip biola. Cukup semox, montox dan semlohay.

Bunga berkenalan dengan orang gagah itu hanya dua bulan. Dikarenakan tidak ingin ke jurang maksiat, maka dilangsungkan pernikahan siri (tidak tercatat di catatan sipil Kota Pontianak). Janji orang gagah dan ganteng itu menunggu dapat rumah, baru akan menikah.

Pernikahan mereka dikarunai seorang putra yang imut-imut dan lucu. Namun memasuki dua tahun usia pernikahannya, Bunga dilabrak wanita dengan dua anak yang tak dikenalnya. “Kau ini merusak rumah tangga orang!” pekik wanita itu.

Barulah bunga mengetahui kalau dia berstatus istri kedua atau dimadu saja. Suaminya pun berterus-terang dan meminta maaf kalau statusnya sudah beristri. Sementara anggota TNI dilarang keras beristri dua.

“Saya rela dipoligami, tapi suami saya tidak tegas. Uang belanja untuk susu anak akhirnya tak pernah datang, semenjak saya dilabrak istri tuanya. Dia pun dipindahtugaskan ke luar Kalimantan. Tak ada kabar selama dua tahun, akhirnya saya pindah tempat kontrakan dari Pontianak, sebab terlalu mahal,” jelas Bunga.

Kawan-kawan kerjanya di Pontianak banyak yang tidak menyalahkannya. Bahkan banyak yang memberinya uang. Mereka beralasan untuk beli susu anaknya. “Saya sedih waktu menerimanya seperti pengemis saja. Akhirnya ada orang baik memberi tawaran kerja di Ketapang, buka toko kedai minuman sendiri. Modal dari dia dan saya hanya modal tenaga saja. Saya terima tawaran itu,” ungkap Bunga.

Dari pelabuhan Seng Hie Pontianak naik speedboat menuju Telok Melano dan akan dilanjutkan ke Ketapang dengan jalan darat. Sesampai di Melano, ketika menunggu mobil jemputan dari Ketapang, Bunga diinapkan di penginapan Melano. “Di situ saya diperkosa,” tegasnya. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar