Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Berawal dari Suka Nongkrong di Kafe

Kisah PNS Punya Istri Simpanan (1)

Oleh Syamsul Arifin

Dalam rumah tangga, romantisme itu perlu. Ketika romantisme sirna, rasa cinta bisa memudar.

Ada sebuang ungkapan, lelaki beristri bila sudah mapan cenderung untuk menikah lagi. Ungkapan ini benar-benar dialami Alex (nama samaran) seorang PNS di salah satu kabupaten di Kalbar. Alex telah membohongi istrinya dengan nikah diam-diam (siri) dengan seorang siswi di Mempawah. Berikut ini penuturan Alex dengan kru Dibalik Cerite, belum lama ini.

Alex sudah berumur sekitar 50 tahun. Rambutnya dicukur cepak. Rambut putih mulai banyak muncul. Tinggi tubuhnya sekitar 170 cm. Kulit sedikit hitam. Tipe orangnya tegas, gesit, supel dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Dia memang telah memiliki istri dan membuahkan tiga orang anak. Istrinya juga seorang PNS dan kepala sekolah di sebuah SD. Dulu, Alex juga seorang guru. Sekarang, dia masuk ke struktural di Dinas Pendidikan. Alex mengakui, istrinya sudah tak memberikan kepuasan bagi berahinya. Padahal, dia masih memiliki nafsu berahi yang kuat. Tiap malam dia hanya menyaksikan istrinya tidur membelakanginya.

“Terus terang sajalah, saya masih memiliki nafsu kuat. Sementara istri justru sudah tak nafsu lagi. Mungkin dia disibukkan kerja dan ngurus anak, sehingga lupa memperhatikan kebutuhan biologis,” ujar Alex di sebuah rumah makan di Pontianak Timur, belum lama ini.

Merasa tidak diperhatikan, Alex sering keluar malam. Kebetulan dia termasuk tokoh yang sering dimintai bantuan oleh warganya. “Saya tak tahu ya, setiap kali orang kesusahan, selalu saya yang didatangi. Untuk urusan menolong, saya memang ikhlas. Saya siap membantu siapa saja yang kesusahan,” ujarnya.

Sikap dermawannya ini membuat Alex ditokohkan. Pihak kepolisian juga sering menghubungi Alex bila ingin menyelesaikan persoalan kasus seperti kecelakaan, keributan, atau sengketa. Tingginya rasa sosial Alex ini membuatnya jarang berada di rumah. Setiap malam dia keluar rumah. Urusannya tak lain rapat, atau ngobrol di kafe bersama teman-temannya.

Banyaknya aktivitas itu membuat Alex jarang berkomunikasi dengan istrinya. Kalaupun berkomunikasi, hanya seperlunya. Begitu juga dengan anak-anak, dia berkomunikasi ketika di rumah saja. Karena sering ngobrol di kafe, Alex yang mantan guru ini mulai akrab dengan bir atau tuak. Bahkan, dia mulai berkenalan dengan pelayan-pelayan kafe.

“Jujur saya akui, ketika berada di kafe, pastilah minum bir atau tuak. Awalnya saya ditraktir, namun tak enak ditraktir terus, dan ada kalanya saya juga yang belikan kawan-kawan. Kemudian, pelayan kafe itukan ramah dan genit. Dari situ, saya semakin senang keluar rumah,” ungkap Alex.

Kalau antara laki dan wanita sering bertemu, pasti muncul benih-benih cinta, bahkan nafsu berahi. “Banyak pelayan kafe yang genit. Kadang sering duduk di paha kita. Sebagai laki-laki normal, nafsu itu mencuat. Kebetulan ada kawan ngajarkan, pelayan kafe bisa dibooking. Dari situlah saya mulai mencicipi perempuan lain. Istri saya tidak tahu,” jujur Alex. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar